Ironi Bendera Bintang Kejora di Tengah Nikmat Pendidikan Indonesia

Sungguh ironis melihat sekelompok siswa SMA di Deiyai yang merayakan kelulusannya—sebuah pencapaian yang diperoleh melalui sistem pendidikan nasional Indonesia—dengan mengibarkan bendera Bintang Kejora dan meneriakkan yel-yel “Papua Merdeka.” Tindakan ini tidak hanya menyakiti semangat kebangsaan, tetapi juga menunjukkan kurangnya kesadaran historis dan rasa syukur terhadap fasilitas dan kesempatan yang telah diberikan oleh negara.

Mereka bersekolah di bawah kurikulum Indonesia, digaji oleh guru-guru yang dibiayai APBN Indonesia, dan menikmati fasilitas sekolah, seragam, buku, serta ujian nasional yang semuanya difasilitasi oleh pemerintah Indonesia. Bahkan ke depan, jika mereka melanjutkan ke perguruan tinggi atau mencari pekerjaan, mereka tetap akan bersaing dan bergantung pada sistem ekonomi, administrasi, dan kebijakan nasional Republik Indonesia. Lalu, di mana letak logikanya mereka meneriakkan pemisahan diri dari negara yang justru membesarkan dan mendidik mereka?

Anak-anak muda seharusnya menjadi agen perubahan yang cerdas, kritis namun tetap bersyukur. Mengangkat simbol separatis saat momen kelulusan bukanlah bentuk kebanggaan, melainkan kemunduran cara berpikir. Bukannya membawa harapan dan semangat membangun Papua bersama Indonesia, mereka justru menanamkan benih konflik yang merugikan diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Papua tidak akan maju jika generasi mudanya terus digiring oleh narasi kebencian dan propaganda separatis yang menyesatkan. Yang dibutuhkan Papua hari ini adalah anak-anak muda yang sadar bahwa kemajuan bisa diraih lewat pendidikan, kerja keras, dan kolaborasi—bukan lewat simbol perpecahan. Jika mereka benar-benar mencintai tanah kelahirannya, maka seharusnya mereka memilih untuk menjadi jembatan kemajuan Papua dalam bingkai NKRI, bukan malah membakar semangat disintegrasi yang menghancurkan masa depan mereka sendiri.,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top